DEFINISI MANAJEMEN
Flash
Tuesday, 16 March 2010
PENGERTIAN MANAJEMEN
Seperti banyak bidang studi lainnya yang menyangkut manusia, manajemen sulit didefinisikan. Dalam kenyataannya, tidak ada definisi manajemen yang telah diterima secara universal. Mary Parker Follett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri. Untuk lebih memperjelas pengertian manjemen akan dibicarakan topik-topik berikut ini :
Manajemen sebagai Ilmu dan Sosial
Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk mengetahui mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Manajemen merupakan ilmu pengetahuan juga dalam artian bahwa manajemen memerlukan disiplin ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya; missal, ilmu ekonomi, statistik, akuntansi, dan sebagainya.
Manajemen sebagai Profesi
Banyak usaha tekah dilakukan untuk mengkasifikasikan manajemen sebagai suatu profesi. Edgar H. Scheim telah menguraikan karakteristik-karakteristik atau kriteria-kriteria untuk menentukan sesuatu sebagai profesi yang dapat diperinci berikut :
1. Para profesi membuat keputusan keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum. Adanya program-program latihan formal menunjukkan bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat diandalkan.
2. Para professional mendapatkan status mereka karena mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suku bangsa atau agamanya dan kriteria politik atai social lainnya.
3. Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi kliennya.
Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen juga bersifat universal, dan mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan konsep yang cenderung benar dalam semua situasi manajerial. Ilmu pengetahuan manajemen dapat diterapkan dalam semua organisasi manusia, seperti perusahaan, pemerintahan, pendidikan, sosial, keagamaan, dan lain-lainnya. Sehingga dapat disimpulkan, bila seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar manajemen dan mengetahui cara menerapkan pada situasi yang ada, dia akan dapat melakukan fungsi-fungsi manajerial dengan efisien dan efektif. Seorang manajer tentu saja harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru dan perubahan lingkungan.
MENGAPA PERLU MEMPELAJARI MANAJEMEN
Manajemen perlu dipelajari, karena manajemen sangat dibutuhkan oleh semua organisasi. Tanpa manjemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alasan utama diperlukannya mempelajari dan menerapkan manajemen dalam lingkungan pribadi maupun organisasi, yaitu :
1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi.
2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, kegiatan-kegiatan, yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, asosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah .
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan bayak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Seorang manajer efisien adalah seseorang yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil, produktivitas, performance) dibanding masukan=masukan (tenga kerja, bahan, uang, mesin, dan waktu) yang digunakan. Sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metoda (cara)yang tepat untuk mencapai tujuan.
Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right things), sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right). Bagi para manajer, pertanyaan yang paling penting adalah bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi bagaimana menemukan pekerjaan yang benar untuk dilakukan, dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut.
TINGKATAN MANAJEMEN
Tingktan manajemen dalam organisasi akan memebagi manajer menjadi tiga golongan yang berbeda :
1. Manajer lini / pertama. Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, disebut manajemen lini / garis – pertama (first – line atau first – level). Para manajer ini sering disebut dengan kepala atau pimpinan (leader), mandor (foremen), dan penyelia (supervisors).
2. Manajer menengah. Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah memebawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional. Sebutan lain untuk manajer menengah adalah manajer departemen, kepala pengawas (superintendents), dan sebagainya.
3. Manajer puncak. Klasifikasi manajer tertinggi inin terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan khas bagi manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala devisi, wakil presiden senior, dan sebagainya.
FUNGSI MANAJEMEN
Dalam pembahasan ini akan diperinci lima fungsi manajemen yang paling penting yaitu : planning, organizing, staffing, leading, dan controlling kegiatan-kegiatan organisasi.
1. Perencanaan (planning) adalah : a) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi, b) dan penetuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda system, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk menvapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terjadi dalam fungsi ini. Perencanaan tidak dapat sepenuhnya dari kegiatan-kegiatan para karyawan, hal inin merupkan suatu bagian yang terpadu (integral) dari jabatan manajer. Semua fungsi lainnya sangat tergantung pada fungsi ini, di mana fungsi lain tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang tepat, cermat dan kontinyu. Tetapi sebaliknya perencanaan yang baik tergantung pelaksanaan efektif fungsi-fungsi lain.
2. Pengorganisasian (organizing) adalah : a) penentuan sumber daya dan kegiatan-kegtan yang dibutuhkan untuk mencapai organisasi, b) perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat “mambawa” hal-hal tersebut kea rah tujuan, c) penugasan tnggung jawab tertentu dan kemudian, d) pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
0 komentar:
|-) :woot: :surprise: :sleepy: :oya: :nyu: :music: :kishishi: :kikik: :hoahm: :grr: :fufu: :dies: :cry: :blush: :bignose: :D :-| :-w :-Z :-O :-E :-? :-3 :-0 :-( :) :(( :( 8-| 8-) (:
Post a Comment