HUTANG HADIAH
Sebenarnya ini adalah pelajaran yang Saya dapatkan dari Dosen Saya pada mata kulia Akuntansi Keuangan Menengah 2. Disini Saya akan sekedar sharing buat Anda-anda yang sama sekali belum tau apa itu tentang hutang hadiah. Dan menurut Saya, bagi anda para pengusaha besar dan maupun kecil, pasti adakalanya menjanjikan atau mengiming-imingi hadiah kepada konsumen atas pembelian barang dengan jumlah tertentu. Mari kita simak dulu definisi hutang hadiah.
Hutang hadiah adalah hutang yang timbul akibat dari perusahaan menjanjikan sejumlah hadiah kepada konsumen dalam bentuk kupon yang dapat ditukarkan.
Artinya : Setiap penjualan, sebuah perusahaan sudah memiliki janji untuk memberikan hadiah. Hutang hadiah muncul pada akhir periode (pada satu siklus akuntansi = 1 tahun) karena memungkinkan ada konsumen yang belum menukarkan kuponnya.
Sekarang mari kita masuk kecontoh kasus :
PT “ABC” memberikan penawaran hadiah kepada pelanggan sebuah piring dengan menukarkan 10 lembar kupon yang ada pada kemasan detergen. Satu kemasan detergen terdapat 1 lembar kupon. Pada tahun 2000 PT”ABC” membeli 6000 piring untuk hadiah dengan harga Rp500 / piring dan menjual 90.000 kemasan detergen, dengan harga Rp2.250 / kemasan. Diperkirakan 50% kupon saja yang akan ditukarkan. Selama tahun 2000, baru 20.000 kupon yang sudah ditukarkan.
Penyelesaian
Pertama : Saat pembelian piring maka persediaan kita akan bertambah, sedangkan kas berkurang.
Jurnalnya
Persediaan Rp 3.000.000
Kas Rp 3.000.000
*Rp500 x 6.000 piring = Rp 3.000.000
Kedua : Saat penjualan detergen, maka kas kita akan bertambah di debet, sedanjan penjualan berada di posisi kredit
Jurnalnya
Kas Rp 202.500.000
Penjualan Rp 202.500.000
*90.000 kemasan x Rp 2.250 = Rp 202.500.000
Ketiga : Pada saat penukaran kupon, maka yang bertambah adalah biaya hadiah diposisi debet dan persediaan akan berkurang di kredit.
Jurnalnya :
Biaya hadiah Rp 1.000.000
Persediaan Rp 1.000.000
*(20.000 kupon yg sudah ditukarkan / 10 lmbr kupon) x Rp500 = Rp1.000.000
Keempat : Kupon yang belum ditukarkan
Perhitungan :
50 % x 90.000 kemasan = 45.000
45.000 – 20.000 kupon yg sudah ditukarkan = 25.000
(25.000 / 10 lembar kupon) x 500 = Rp 1.250.000
Jurnal :
Biaya hadiah Rp 1.250.000
Hutang hadiah Rp 1.250.000
Lalu bagaimana pencatatannya kalau seandainya selain menukarkan kupon, pembeli juga diminta untuk membayar Rp200 untuk mendapatkan hadiah ..??
Sekilas langkah-langkahnya sama saja seperti di atas, yang membedakannya yaitu pada langkah Ketiga yaitu Penukaran kupon.
Berikut penyelasainya :
Biaya hadiah Rp 1.000.000
Persediaan Rp 1.000.000
*(20.000 kupon yg sudah ditukarkan / 10 lmbr kupon) x Rp500 = Rp1.000.000
Lalu apa yang membedakannya, berikut perhatikan secara seksama ..!!
Karena pembeli diminta membayar Rp200 untuk mendapatkan hadiahnya, maka kasus ini akan menambah saldo kas perusahaan
Perhitungan :
*(20.000 kupon yg sudah ditukarkan / 10 lmbr kupon) x Rp200 = Rp400.000
Keterangan : Rp 200 tersebut adalah biaya yang dibebankan kepada pembeli untuk mendapatkan hadiahnya.
Jurnal :
Kas Rp 400.000
Biaya hadiah Rp 600.000 (1.000.000 – 400.000)
Persediaan Rp 1.000.000
Nah, demikian sedikit penjelasan mengenai hutang hadiah dan bagaimana cara pandang hutang hadiah dari sudut kacamata Akuntansi.
Semoga bermanfaat
^_^
7 komentar:
hohohoh rajin...
ank akun bgt lo mas ben..
hahahha ... :-J
kan anak akun cull.. :S}
Sapa tau u juga bakalan dapat ama pelajaran nih cull !!
ckckckckkckc :B}
okayyy..
ajarin gw akun mas ben!!
sokk silakaan kalau mau belajaar mah gw ...
tapi klo gw ada waktu luang yah ..
hihiihihihih :-}
My FiRsT ViSiT..
CuTe bLOG..
aNd CuTe bLoGgeRs..
(^.^)v
www.aldoakira.blogspot.com
@aldo ; thn'x to u..
Because you have been visiting my blog ..
So, I will visit your blog and immediately following your blog
Post a Comment