Silahkan tanya ..!!

Flash

Monday, 19 April 2010

Menabung ..?? Coba beralih ke pasar modal ..!!

Saya mungkin tidaklah terlalu tau mengenai mekanisme "Pasar Modal". Tapi berdasarkan penelusuran saya di internet Saya menenmukan tulisan ini dan menurut saya layak unutk di pelajari dan di share bagi anda-anda terutama anda yang notabennya adalah calon-calon ekonom. (Hhe).
Menabung?? Mungkin adalah hal yang sudah biasa dan banyak orang yang menabung di Bank-Bank swasta maupun syariah. Tetapi sekarang ada cara lain untuk menabung selain produk-produk tabungan di Bank swasta,dsb.

Bagi sebagian orang, menabung tidaklah harus selalu ditaruh di bank, melainkan dalam produk-produk pasar modal seperti saham, reksa dana, obligasi dan sebagainya.
Kenapa ..??
Yah karena, tabungan atau deposito di bank cenderung memberikan selisih keuntungan (bunga) yang pasti, tentunya mengikuti kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate). Namun biasanya, selisih yang diberikan oleh bank lebih kecil ketimbang selisih yang diberikan dalam dunia pasar modal. Kalau investor itu terus menerus melakukan pembelian saham secara kontinyu, maka kalau terjadi penurunan harga saham, investor tersebut dengan terus melakukan pembelian saham akan menciptakan harga rata-rata pembelian yang selalu baru dan lebih rendah.

Sekarang Mari kita berhitung, pada bulan pertama ia dengan modal Rp 1 juta membeli 10 ribu lembar saham A. Pada bulan kedua, dengan dana yang sama sebesar Rp 1 juta, ia memperoleh 20 ribu saham A, karena harga saham A sudah jatuh 50 poin.

Dengan demikian ia kini memiliki 30 ribu lembar saham dengan modal Rp 2 juta. Itu berarti harga rata-rata pembelian dia sebesar Rp 2 juta : 30 ribu lembar saham = Rp 66,67 per saham.

Kalau harga saham A naik ke Rp 70 saja, investor tersebut sudah mendapatkan kembali modalnya, plus selisih keuntungan sebesar Rp 3,33 per saham.

Kalau mekanisme ini terus menerus dilakukan secara kontinyu, maka jika saham itu turun pun tidak masalah, karena akan membentuk harga rata-rata pembelian yang selalu baru, sehingga peluang untuk mendapatkan selisih keuntungan lebih besar. Jumlahnya tidaklah selalu besar, investor cukup menyisihkan berapa pun uang yang bisa ia masukkan ke pasar modal, asalkan dilakukan secara kontinyu. Jumlah tidak masalah, tergantung kemampuan masing-masing, yang penting dilakukan secara kontinyu setiap bulan seperti menabung di bank saja. kalu ada slogan Ayooo ke Bank... sekarang Ayoo ke Pasar Modallll... =)

Sumber : http://oktaviayantisblog.blogspot.com/2010/03/menabung-di-pasar-modal.html

2 komentar:

terima kasih udah mau sharing,,ini sangat bermanfaat buat saya

@Hendro : iya sama2 ..
saya juga newbee koq di dunia ekonom. jadi mohon maaf kalau ada kata2 yang kurang jelas dan kurang dimengerti. Hhe
:thx

Post a Comment

Followers