SISTEM PENDIDIKAN YANG BERBEDA ?? Indonesia VS USA
Setelah saya membaca tulisan dan referensi-referensi lain dari internet, saya ingin memaparkan kembali tentang perbedaan sistem pendidikan antara Indonesia dengan Amerika. Siapa yang lebih unggul ?? Mari kita lihat
Di Indonesia (dan Negara-negara Asia), berdasarkan research murid level 9 sampai 12, yang diadakan, ranking petama dimenangkan murid dari Singapore, disusul Korea, Hongkong, dan Jepang. Lalu Ranking berpakah Amerika (USA) ? Ternyata USA ada diperingkat 20-an, dibawah Inggris dan Jerman.
Ini kutipan yang saya dapat dari internet
“Kesalahan (atau ketidak sempurnaan) system pendidikan di USA ini ya karena itu tadi, terlalu menonjolkan sikap kreativitas murid. Ini menurut saya kurang tepat, apalagi buat mereka yang masih di level dasar. Tahu apa mereka mengenai kreativitas..?? Kreativitas dari anak seusia ini adalah olah raga dan main game. Nggak heran kalau mereka cuman cengengas-cengengesan saat ditanya "berapa square root dari 144...?", atau "dimanakah Antartika ?". Karena ya itu tadi, maunya kreatif, malah jadi nggak bisa apa2x. Being kreatif does not mean being smart,yes...??”
Saya mungkin sedikit setuju sama kutipan di atas. Tapi tunggu dulu
Sistem Pendidikan, kita terlalu memaksa anak untuk dapat menguasai sekian banyak bidang studi dengan materi yang sedemikian abstrak, membuat anak merasa tertekan/stress yang dampaknya membuat mereka suka bolos, bosan sekolah, tawuran, mencontek, dan lain-lain. Yang pada akhirnya mereka tidak dapat mengerjakan ujian dengan baik. Apa hasilnya ??
Ya, yang ada anak-anak Indonesia mendapat tekanan. Tekanan dari tugas-tugas yang sedemikian menumpuk, belum lagi persoalan-persoalan yang dihadapi di lingkungan sekitar.
Anak-anak Indonesia hanya ingin mendapatkan nilai bagus dengan sedikit usaha, bahkan tidak sama sekali. Berlomba-lomba mendapatkan nilai bagus.. Adakah hasil atau ilmu yang di dapat ??
Anak-anak Indonesia hanya ingin mendapatkan nilai bagus dengan sedikit usaha, bahkan tidak sama sekali. Berlomba-lomba mendapatkan nilai bagus.. Adakah hasil atau ilmu yang di dapat ??
Sedikit, bahkan tidak ada. Menyedihkan bukan ?
Berdasarkan referensi dari film “3 Idiot” Seorang mahasiswa disuruh mengajar mekanik di hadapan dosen dan teman-teman sekelasnya. Lalu apa dia bias mengajar. Tidak juga. Dia hanya menulis di papan dua kata yakni “Farhanitrate dan Prerajulisation. Dia menyuruh untuk menemukan arti dari kedua kata tersebut dan boleh menggunakan buku sebagai referensi dalam waktu 30 detik. Adakah yang berhasil menemukan artinya ?
Tidak ada, termasuk professor (Rektor) dari Universitas tersebut. Dapat disimpulkkan “mereka hanya berlomba-lomba mendapatkan nilai bagus, tanpa mengetahui akankah mereka mendapatkan sesuatu ilmu yang baru sebelum perkuliahan di mulai. Sebenar tidak ada arti dari kedua kata tersebut. Itu hanya nama temen-temen dekatnya saja, yakin Farhan dan Raju.
Buat apa memahami sebegitu komplit mata kuliah/pelajaran studi. Adakah yang dikuasai sepenuhnya? Apakah dengan sistem pendidikan begitu anak-anak akan kreatif ?
Jawabannya sudah tentu tidak.
Berbeda dengan sistem pendidikan di Amerika
Sistem Amerika yang menitikberatkan kreativitas dan sangat diusahakan agar para siswa tertarik pada subjek yang dipelajari. Juga materi tidak hanya dari buku-buku saja, tetapi juga meneliti alam di sekitar.
Di Amerika anak-anak yang masih kecil sangat senang ke sekolah dan suka sekali mengerjakan tugas-tugas dari sekolah yang memang menarik.
Di sana tiap anak diterima dengan segala perbedaannya dan kemampuan kecil-kecil pun dihargai, sehingga anak termotivasi untuk belajar dan berprestasi.
Kreativitas dan inisiatif sangat dihargai, motivasi untuk belajar dikembangkan dengan baik. Kreatifitas dengan menuruti imajenasinya dan mengerjakan sesuatu bukan karena harus menuruti kemauan guru.
Sedang di Indonesia, jika berbeda dengan apa yang dikatakan guru, pasti tidak boleh berpikir sendiri.
Di Amerika semua anak diajarkan kreatif, kritis dan berani bertanya yang menimbulkan percaya diri anak meningkat.
Disertai dengan kompetisi yang ketat membuat masing-masing individu semakin kritis, yang membuat level pendidikan terus meningkat.
Sehingga melahirkan individu yang terbaik. Karena bisa menjadi sesuatu sesuai keinginannya.
Sedangkan di Indonesia kreatifitas dan sikap kritis tidak dikembangkan dari kecil, karena dibatasi oleh adanya kultur kita maka tidak bisa bersikap kritis.
Oleh karena itu sistem pendidikan di dua Negara ini sangar berbeda. Rakyat Indonesia pintar. Tapi belum tentu kreatif, beda halnya dengan Rakyat USA. Mereka lebih kreatif, hal inilah yang menyebabkan mereka lebih mencintai belajar, karena segala kreatifitas individu orang, lebih dihargai.
1 komentar:
:hoahm:
|-) :woot: :surprise: :sleepy: :oya: :nyu: :music: :kishishi: :kikik: :hoahm: :grr: :fufu: :dies: :cry: :blush: :bignose: :D :-| :-w :-Z :-O :-E :-? :-3 :-0 :-( :) :(( :( 8-| 8-) (:
Post a Comment