Nama
: Benni Antoni Parulian .P
NPM : 20208244
Kelas
: 4EB05
Alasannya
Perlu Konvergensi ke IFRS
Seperti
yang kita ketahui, selama ini kita (orang Indonesia) masih menggunakan SAK
(Standar Akuntansi Keuangan) yang dihasilkan oleh IAI (Ikatan Akuntan
Indonesia), baik dalam studi pembelajaran di bidang ilmu Akuntansi maupun di
praktek sehari-hari yang sering kita jumpai. Namun lambat laun SAK mulai
mengalami pergeseran dengan masuknya suatu Standar baru yang namanya IFRS. Dan saat ini, Indonesia
sendiri sudah mulai menggunakan standar IFRS tersebut.
Lalu
apa sih sebenarnya IFRS itu ?
IFRS
(International Financial Reporting
Standard) merupakan pedoman penyusunan laporaan keuangan yang diterima secara
global. Jika sebuah negara menggunakan IFRS, berarti negara tersebut telah
mengadopsi sistem pelaporan keuangan yang berlaku secara global sehingga
memungkinkan pasar dunia mengerti tentang laporan keuangan perusahaan di negara
tersebut berasal.
Secara keseluruhan IFRS
mencakup:
- International Financial Reporting Standard (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun 2001
- International Accounting Standard (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001
- Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting InterpretationsCommittee (IFRIC) – setelah tahun 2001.
- Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) – sebelum tahun 20011)
Kemudian mengapa Standar Akuntansi Internasional (IFRS) ini
diperlukan ? Alasannya yaitu :
- Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional
- Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalamketentuan pelaporan keuangan.
- Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
- Meningkatkan
kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.
Terus bagaimana SAK ini di
konvergensi ke IFRS ?
Menurut DSAK, pengadopsian IFRS
dapat dibedakan menjadi lima tingkatan:
- Full Adoption pada tingkat ini suatu negara mengadopsi seluruh IFRS dan menterjemahkan word by word
- Adapted mengadopsi seluruh IFRS tetapi disesuaikan dengan kondisi di suatu negara.
- Piecemeal, suatu negara hanya mengadopsi sebagian nomor IFRS, yaitu nomorstandar atau paragraf tertentu.
- Referenced , standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu denganbahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan pembuat standar.
- Not adoption at all, suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.
Indonesia
sendiri akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012. Adapun strategi adopsi
yang dilakukan untuk konvergensi ada dua macam, yaitu :
- Big bang strategy.
Big
bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan – tahapan
tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara – negara maju.
- Gradual strategy.
Sedangkan
pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini
digunakan oleh negara – negara berkembang seperti Indonesia.
Permasalahan yang dihadapi dalam
impementasi dan adopsi IFRS :
- Translasi Standar Internasional
- Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional
- Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
- Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional Seperti contoh IFRS menekankan pada fair value dan meninggalkan historical value.
Sementara
itu terdapat hambatan-hambatan konvergensi yang biasanya muncul atas beberapa
isu akuntansi dan pelaporan keuangan seperti:
Ø Pengakuan
dan pengukuran:
- financial assets and derivative financial instruments,
- impairment losses,
- provisions,
- employee benefit liabilities,
- income taxes;
Ø Akuntansi
Penggabungan Usaha
Ø Pengungkapan
atas:
- related party transactions,
- segment information.
Lalu apa manfaat dari konvergensi ke
IFRS itu sendiri ?
- Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yangdikenal secara internasional
- Meningkatkan arus investasi dlobal melalui transparansi.
- Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
- Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangane.
- Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan antara lain, mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
Jadi
intnya semua negara (termasuk Indonesia) mau tidak mau dan cepat atau lambat
harus segera mengejar target konvergensi IFRS tersebut. Hal ini bertujuan agar
negara kita dapat memasuki perekonomian internasional yang lebih luas, serta
laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan Indonesia dapat diakui secara internasional.
Dengan begitu, maka mempelajari standar akuntansi yang berstandar Internasional
yaitu IFRS wajib hukumnya. Agar kita sendiri dapat bersaing dengan
negara-negara lain yang sudah lebih dulu menggunakan IFRS.
0 komentar:
Post a Comment